ITU Nirmala Bonat (piksel) Kasus ini akan selalu dikenang oleh orang Malaysia sebagai salah satu yang mengibarkan bendera merah pada penderitaan pembantu asing, yang menderita secara diam-diam di tangan majikan mereka yang kejam.
Tingkat pelecehan yang melumpuhkan Nirmala Indonesia pada tahun 2004 membuat orang Malaysia ngeri dan menarik perhatian internasional.
Pada usia 18 tahun, pembantu asal Tuapakas, Nusa Tenggara Timur, itu datang ke Malaysia untuk bekerja pada keluarga pemilik butik Yim Pek Ha di Kuala Lumpur pada September 2003.
Seandainya dia tahu apa yang akan dia alami di tangan majikannya, Nirmala akan memilih untuk tetap berada dalam kemiskinan di kampung halamannya.
Setelah delapan bulan bekerja, dia hanya bisa mengungkapkan penyesalan dan kesedihan atas penganiayaan fisik dan mental yang dia alami yang meninggalkan bekas luka seumur hidup.
Dia dipukuli, disiram air panas dan disetrika panas yang membuat hampir seluruh tubuhnya penuh luka.
Jika bukan karena satpam yang bertugas di kondominium yang menelepon polisi setelah melihat luka di Nirmala, tidak terbayangkan apa yang bisa terjadi padanya di bulan-bulan berikutnya.
Segera setelah Nirmala diselamatkan oleh polisi pada Mei 2004, Yim ditangkap dan diselidiki karena menyebabkan luka.
Di akhir perintah penahanannya, Yim, yang saat itu berusia 36 tahun, dan mantan pramugari dan ibu dari empat anak, didakwa dengan empat tuduhan karena menyebabkan luka parah pada Nirmala.
Selama persidangan, Nirmala dituduh melukai dirinya sendiri untuk mencari simpati.
Namun, pada November 2008 Yim dinyatakan bersalah atas tiga dari empat dakwaan dan dijatuhi hukuman 18 tahun penjara oleh pengadilan sesi.
Atas bandingnya, Pengadilan Tinggi mengurangi hukumannya menjadi 12 tahun pada tahun berikutnya.
Hukum mengambil sikap tegas dalam kasus ini ketika upaya Yim untuk mencabut hukuman ditolak oleh pengadilan banding yang menguatkan hukuman penjara. Yim menjalani hukumannya di Penjara Kajang.
Pada tahun 2010, Nirmala juga mengajukan gugatan perdata untuk meminta kompensasi dari Yim dan suaminya Hii Ik Ting atas pelecehan yang dideritanya.
Empat tahun kemudian, Pengadilan Tinggi memberinya hampir RM130.000.
Pada tahun 2015, ganti rugi ditingkatkan menjadi RM350.000 oleh pengadilan banding menyusul banding oleh korban terhadap kuantum yang ditetapkan oleh Pengadilan Tinggi.
Baca cerita ini di iPaper TheSun:
Kasus pelecehan pembantu yang mengerikan
Sesungguhnya bagan Data SGP dan Data hk 2021 https://cheval-toulouse.com/ membawa beragam profit apabila di kenakan bersama dengan bagus. Betul, para togeler bisa menghasilkan bagan data hk ini selaku https://min-travel.com/ dalam sebabkan perkiraan togel hkg malam hari ini. Dengan menganalisa history pengeluaran hk terlengkap hingga selagi ini para togeler dapat dengan gampang memastikan nilai yang hendak pergi di rentang pas kelak pada https://genhouse-sweden.com/ togel hongkong.